Sabtu, 05 Desember 2015

GRAMMAR-TRANSLATION METHOD (GTM)

Grammar Translation Method (GTM) is a very traditional and classical method in our country. And most of the schools of our country apply this method. In this method a teacher is the main communicator of a classroom. All the activities and classroom tasks are given by teacher and student just memorize those and give examinations. The Grammar Translation Method can help the studentfamiliar with many vocabularies in foreign language, especially English.
The Grammar Translation Method is a method of foreign language teaching which uses translation and grammar study as the main teaching and learning activities. The grammar Translation method or classical method emerged when people of the western world wanted to learn “foreign” languages such as English. It is focus was on grammatical rules, the memorizing of vocabulary and of various declensions and conjunctions, translation of the text, doing written exercise.
The method is very much based on the written word and texts are widely in evidence. A typical approach would be to present the rules of a particular item of grammar, illustrate its use by including the item several times in a text, and practice using the item through writing sentences and translating it into the mother tongue. The text is often accompanied by a vocabulary list consisting of new lexical items used in the text together with the mother tongue translation. 
For more information about GTM click here:

MEDIA PEMBELAJARAN DALAM BAHASA INGGRIS



MEDIA PEMBELAJARAN DALAM BAHASA INGGRIS
Untuk Memenuhi Persyaratan Matakuliah
Media Pembelajaran.
Dosen Pengampu Bpk. Umar, M. Pd.I












OLEH :

AMALIA ROHMI
13106507







DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..................................................................................1
B.     Rumusan Masalah..............................................................................1
C.     Tujuan Masalah.................................................................................1
BAB III PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media..............................................................................2
B.     Implementasi Dalam Kegiatan Pembelajaran Bahasa Inggris.................5
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.....................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................11










KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kami dari para juru nasehat dan yang membere pengertian kepada kami tenteng ilmu-ilmu ulama yang melekat. tetapkanlah Rahmat dan salam sejahtera kepada Nabi Muhammad SAW , pembawa Islam yang sanggup melenyapkan agama-agama orang kafir dan musyrik demikian pula RahmatNya dan salam kepada keluarga dan para sahabat beliau yang teguh menjalankan syariatnya .
            Alhamdulilah berkat Rahmat Allah SWT saya dapat menyelesaikan tugas membuat makalah yang berjudul “Media Pembelajaran Dalam Bahasa Inggris “  tersusunya makalah ini  tidak lupa saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada guru-guru terutama kepada dosen pembimbing kami Bpk. Umar, M. Pd.I. Harapan semoga dapat menjadi amal jariyah beliau yang amat berjasa kepada kami .Amin.
Dan karena masih begitu banyak kekurangan dari makalah ini maka saya sangat mengharapkan koreksi dan tegur sapa para pembaca demi penyempurnaan langkah selanjutnya .
Demikianlah semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, social, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu, agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan iptek tersebut perlu adannya penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor teresebut adalah media pembelajaran. Media Pembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat menyalurkan pikiran, perasaan,kepada audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Produksi media merupakan segala upaya yang dilakukan untuk menciptakan dan mengolah (produksi) media (benda visual maupun non visual) dengan cara mempergunakan segala sumber daya (tenaga, pikiran, dan dana).
Dalam makalah ini, Kami akan membahas salah satu dari materi Media Pembelajaran dalam bahasa Inggris yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh guru ataupun calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan dapat dengan maksimal.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian media pembelajaran fungsi, jenis dan pemilihan media pembelajaran?
2.      Bagaimanakah implementasi media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran?

C.     Tujuan Masalah
3.      Untuk mengetahui apa pengertian media pembelajaran, fungsi, jenis dan pemilihan media pembelajaran.
4.      Untuk mengetahui bagaimana implementasi media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar  atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Jadi, media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat menyalurkan pikiran, perasaan, kepada audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Jadi pada intinya media berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.

1.      Fungsi Media
Media dapat digunakan untuk mengatasi rasa kebosanan siswa; jika siswa tertarik dengan apa yang mereka kerjakan, mereka akan menikmati proses belajar mengajar dan memahami materi yang diberikan (Ur, 1988).
Menurut Sukartiwi (1996), ada beberapa keuntungan yang dapat diraih dengan menggunakan media yaitu:
a.       meningkatkan motivasi siswa
b.      mencegah kebosanan siswa dalam mengikuti suatu proses belajar mengajar
c.       menjadikan proses belajar mengajar berjalan lebih sistematis
d.      memudahkan siswa memahami instruksi guru dalam proses belajar mengajar
e.       memeperkuat pemahaman siswa pada konteks pelajaran yang diharapkan.

Dalam Sydney Micro Skill, media pembelajaran berfungsi untuk:
a.       membangkitkan dan menjaga ketertarikan siswa.
b.      merangsang otak siswa untuk berfikir dengan landasan yang konkrit.
c.       mendapatkan tingkat pemahaman yang tinggi secara efisien dan tingkat permanensi dalam pembelajaran siswa.

Namun demikian potensi besar media itu masih kurang dioptimalkan kegunaannya oleh para guru. Beberapa guru masih memiliki “psychological rejection” dalam penggunaannya dan kurang terampil dalam implementasinya disebabkan minimnya pelatihan yang dapat diikuti.
2.      Jenis Media
a.       Visual
Jenis media visual adalah segala jenis media yang dapat dilihat. Seperti: gambar, sketches, ilustrasi, pola, diagram, foto, film, film strip, slide, chart, graphs (pictorial, lingkaran, balok, garis), drawings, lukisan, buletin, koran, majalah, poster, periodical, buku (teks, referensi, perpustakaan), ensiklopedia, kamus, komik, kartun, karikatur, peta (wisata, komersial atau ekonomi, politik), globe, direktori jalan, brosur perjalanan, rute dan timetable kereta dan pesawat, iklan, calender, mural, tabel, diorama, friezes, simbol.

b.      Audio
Jenis media audio yaitu media yang berupa suara seperti: rekaman, tape, radio, laporan siswa, cerita, pusi dan drama, alat musik, pre-recorded plays.

c.       Audio-Visual
Contoh dari media audio-visual ialah: sound moving pictures, televisi, puppets (stick, glove, string), improvized and scripted dramatization, role playing, ekskursi, fenomena alamiah yang ditemui di sekililing, demonstrasi, LCD, dan computer.

3.      Pemilihan Media
Sebenarnya dasar pertimbangan untuk memilih media sangatlah sederhana, yaitu apakah media itu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Dalam bahasa yang lebih tegas Mc Connel mengatakan “if the medium fits, use it!” bila media itu sesui pakailah. (Sadiman et al. 2002).

Ely dalam kuliahnya (Sadiman et al, 2002) menyarankan bahwa pemilihan media sayogyianya tidak terlepas dari konteksnya karena media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan. Sebagai pendekatan praktis disarankan untuk mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya, dan format apa yang memenuhi selera pemakiannya (siswa dan guru).

Dick dan Carey (dalam Sadiman et al, 2002) menyebutkan bahwa di samping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, yaitu: pertama ketersediaan sumber setempat, artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri. Kedua adalah apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga atau fasilitasnya. Ketiga adalah faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya bisa digunakan di mana pun dengan peralatan yang ada di sekitarnya dan kapan pun serta mudah dijinjing dan dipindahkan. Faktor yang terakhir adalah efektifitas biayanya dalam jangka waktu yang panjang.

Hakikat dari pemilihan media ini pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai, tidak memakai, atau mengadaptasi media yang bersangkutan. Banyaknya pilihan media yang dapat digunakan membuat Anda lebih bebas berkreasi untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar sesuai topik bahasan. Allen (dalam Suparman, 1997) memberikan saran dalam memilih media yang sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dilakukan.



B.     Implementasi Dalam Kegiatan Pembelajaran
1.      Realia
Realia merupakan benda nyata yang digunakan sebagai media pembelajaran di dalam kelas. Sebenarnya objek nyata yang sederhana pun dapat digunakan tidak hanya untuk pengajaran kosa kata tetapi juga dapat dipakai untuk pengajaran tata bahasa dan pengembangan situasi.
Kegunaan realia adalah:
a.       Untuk mengajar kosa kata
b.      Untuk mengajarkan struktur baru
c.       Untuk membantu siswa masuk dalam karakter tatkala berperan dalam sebuah dialog ataupun role-play. Jika siswa berperan sebagai polisi, dia dapat mengenakan helm seorang polisi; dsb.
d.      Sebagai penguatan untuk dialog ataupun role-play, jika ceritanya terjadi di sebuah toko; banyak realia yang bisa ditambahkan jika uang atau objek nyata itu digunakan.
e.       Sebagai bantuan untuk beragam permainan seperti Kim’s game.

2.      Papan Tulis
Papan tulis mungkin merupakan media yang paling lazim dan sering digunakan dalam pengajaran. Para guru akan merasa ada sesuatu yang kurang dalam kelas bila tidak ada papan tulis.
Terdapat bebera cara untuk melibatkan perhatian siswa sepenuh mungkin:
a.       Berbicara dengan siswa tatakala Anda sedang menulis dan sering-sering menoleh ke belakang untuk menatap mereka.
b.      Tanyalah para siswa tentang apa yang perlu ditulis sesering mungkin dan mintalah contoh dari mereka.
c.       Tanyalah mereka apa yang mereka fikir tentang kata atau gambar yang sedang dibuat.
d.      Mintalah mereka untuk melafalkan begitu Anda selesai menulis.
e.       Tanyalah mereka bagaimana melafalkan kata-kata sulit yang ada di papan tulis.
f.       Ketika menulis usahakan untuk berdiri di sisi kanan papan tulis tatkala para siswa melihatnya. Hal ini memiliki keuntungan agar memungkinkan Anda untuk menulis secara lurus.

3.      Tape Recorder
Tape recorder mungkin merupakan media yang paling lazim digunakan oleh para guru di ruang kelas setelah papan tulis. Meskipun sebenarnya kegiatan listening dapat juga dilaksanakan tanpa harus menggunakan tape recorder.
Tape recorder memang dapat digunakan dalam semua kegiatan listening, di antaranya:
a.       Mengenali cara pelafalan dari penutur asli tanpa harus menghadirkan native speaker di kelas.
b.      Mengenali dan megidentifikasi pola intonasi yang berbeda secara akurat.
c.       Sound effect, dapat digunakan sebagai petunjuk seperti berikut
(tape recording of sound of running water)
Response: He must be in the bathroom
(tape recording of sound of plates being washed)
Response: He must be in the kitchen
d.      Jigsaw listening
Dalam kegiatan ini Anda perlu lebih dari satu tape recorder. Biasanya Anda memerlukan tiga buah. Kelas di bagi menjadi tiga kelompok dan masing-masing kelompok mendengarkan tape mereka dan mensarikan informasi yang relevan. Kelompok-kelompok itu saling bertukar informasi yang telah mereka dapatkan.
Kelompok-kelompok itu juga diberi bagian-bagian cerita yang berbeda dari cerita yang sama sehingga mereka tidak dapat menemuklan cerita keseluruhan sampai mereka saling bertukar informasi. Alternatif lain, mereka dapat diberi sebuah persoalan untuk dipecahkan – rute terbaik bagi tahanan untuk melarikan diri, misalnya. Mereka hanya bisa memecahkan masalah itu dengan mengumpulkan informasi mereka seluruhnya.
e.       Bisa juga dipakai untuk memutar lagu yang liriknya berbahasa Inggris.

4.      Computer dan Internet
Penggunaan kapur dan papan tulis tampaknya masih mendominasi dalam penggunaan media pembelajaran. Tapi sekarang ini kita dihadapkan pada penemuan teknologi informasi yang telah berperan mempercepat putaran informasi. Tidaklah bijaksana bila kita menutup mata dengan berbagai penemuan yang sebenarnya memiliki nilai yang berharga untuk pembelajaran yang efektif. Bila kita ingin terus meningkatkan profesionalisme dan menjaga keberadaan kita agar tidak “usang”, maka kita harus adaptif terhadap berbagai irama perubahan yang memang semakin cepat ini.
Dalam implementasinya memang perlu adanya dukungan dari manajemen sekolah untuk mengadakan laboratorium komputer. Di kota-kota besar, misalnya Jakarta, komputer sudah bukan sesuatu yang mewah. Siswa-siswa di kota besar juga relatif well-experienced dengan komputer sebagi alat bantu dalam berbagai hal.
Jika kita mampu mengintegrasikan penggunaan internet ke dalam proses pembelajarn bahasa Inggris berarti kita dapat mengakselerasi pembelajaran kita dengan kemungkinan yang tidak terbatas. Penggunaan internet yang amat lazim adalah untuk surfing, e-mail, chatting, audio-video streaming, serta messaging.

5.      Game
Bagi pengajar bahasa inggris, tujuan dari pemberian pelajaran bahasa Inggris adalah supaya anak bisa menggunakan bahasa tersebut. Dengan menggunakan permainan bahasa Inggris lah secara tidak sadar siswa akan ikut serta dalam menggunakan bahasa Inggris dan juga secara langsung merangsang ketertarikan siswa dalam belajar bahasa Inggris.
Alasan lain untuk menyisipkan permainan dalam belajar bahasa Inggris adalah:
a.       Memusatkan perhatian siswa terhadap struktur bahasa yang spesifik, pola-pola grammar, dan tentunya kosa kata atau vocabulary.
b.      Menjadi penguat, peninjau, dan pemer-kaya pelajaran.
c.       Menjamin keikutsertaan siswa dalam belajar bahasa Inggris secara maksimal.
d.      Dapat digunakan di semua kemampuan bahasa seperti speaking, reading, listening atau writing.
e.       Memberikan kontribusi terhadap suasana persaingan yang sehat antar siswa.
f.       Memberikan jalan untuk menggunakan bahasa Inggris dengan kreatif dalam situasi yang tidak menekan.
g.      Melibatkan partisipasi yang setara antara siswa yang cepat dan lambat belajar bahasa Inggris.
h.      Dapat disesuaikan dengan umur dan tingkatan bahasa Inggris siswa.
i.        Dapat digunakan baik secara individu maupun kelompok.















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar  atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Jadi, media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat menyalurkan pikiran, perasaan, kepada audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Jadi pada intinya media berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.
Implementasi media pembelajaran dalam proses pembelajaran harus diseuaikan dengan materi yang diajarkan, waktu tempat serta sarana dan prasarana. Seperti penggunaan realia, papan tulis, tape recorder, computer dan internet serta game digunakan untuk materi dan tujuan berbeda dalam setiap materi yang diajarkan. Tujuan dari media ini pun tidak lain agar menambah pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan
















REFERENCES

www.proenglishteacher.com.html:Media Pembelajaran Game Board_ Media Pembelajaran Bahasa Inggris